Saturday, May 9, 2015

Kuasa Kesaksian

Christ Cathedral / Ibadah Raya 1
10/05/2015
Ps.Lukas Kusuma 


Kisah Para Rasul 1 : 8
"Tetapi kamu akan menerima kuasa  kalau Roh Kudus turun ke atas kamu,  dan kamu akan menjadi saksi-Ku   di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. "

Ada keuntungan ketika kita bersaksi yaitu  4M :

1. Memberkati diri sendiri dan orang lain
Kuasa kesaksian seperti halnya kran air dimana sebelum air itu mengalir yang terlebih dahulu terkena air adalah krannya bukan wadahcurahnya hal ini bisa kita analogikan pada saat kita bersaksi , Firman itu akan memberkati dan menguatkan kita terlebih dahulu ketika kita bersaksi tentang Firman yang adalah Tuhan itu sendiri yaitu Yesus Kristus.

2. Mengalahkan kuasa Iblis
Iblis dikalahkan karena kesaksian kita akan kuasa Tuhan kita Yesus Kristus, sama halnya seperti kita bersaksi di pengadilan dimana terdakwa / tersangka dapat diselamatkan dari tuduhan yang salah dikarenakan adanya saksi yang bersaksi tentang kebenaran.

3.Menimbulkan efek domino
Ketika kita bersaksi tentang Tuhan kita dikala kita diberkati ataupun dalam keadaan susah, kesaksian akan kuasa Tuhan kita akan menjadikan kita  saksi hidup bagi orang lain dan menjadi efek domino yang memberkati banyak orang, Tuhan dimuliakan. Amin


4. Menyenangkan hatimu
Betapa senangnya kita ketika kita dapat membawa kabar baik, membawa kebenaran dan kebaikan dimana kita mengingat bahwa kita sudah menjalankan tugas kita sebagai anak Allah yang ikut andil dalam membawa orang menuju keselamatan kekal didalam Tuhan kita Yesus Kristus


TUHAN YESUS MEMBERKATI

Writer : Luky

Saturday, February 21, 2015

22 February 2015
Ps. Harry Sanoza



A NEW MIND, A NEW ME

Terlalu banyak orang kristen merasa kalau mati pasti masuk kedalam Surga, tetapi itu tidak menentukan, yang menentukan adalah kasih karunia Kristus dalam kehidupan kita.

Pada saat hari ini , tradisi IMLEK merupakan tradisi keturunan Tionghoa tetapi setiap tradisi mempunyai ciri tersendiri, Kekristenan tidak mengharuskan kita mengikuti tradisi, tetapi hari Imlek ini  kita merayakan pertemuan kekeluargaan dalam menyebarkan ajaran Kristus yaitu kasih yaitu kasih kepada keluarga dan sesama dan menyebarkan kebaikan sesuai dengan yang Kristus inginkan dalam kehidupan kita.


A NEW MIND, A NEW ME

Sayangnya manusia senang sekali dengan yang serba baru, tetapi pola pikir (mindset) sukar berubah. Selama kita hanya sekedar hadir di Gereja atau sekedar memenuhi kewajiban iman kita, maka sampai matipun orang itu tidak akan berubah.

Selama kita belum merubah mindset kita jadi sesuai dengan mindset Tuhan,maka tidak pernah ada    A New Me !

 Filipi 2:15

* Inilah standar Tuhan, jika kita tidak pernah mau meraihnya, maka tidak akan pernah sampai.
* Keselamatan harus mengikuti standarnya Tuhan , bukan kepada standar manusia.

Amsal 20:7
Orang benar yang bersih kelakuannya , berbahagialah keturunannya.

Saturday, June 20, 2009

Ringkasan Khotbah Minggu, 17 Juni 2009
Pengkhotbah : Rev. Christy.A (Malaysia)

Efesus 6 : 7
“...dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia.”


Melayani Tuhan adalah sebuah tugas yang mulia karena melayani bukan untuk manusia tapi untuk Tuhan. Dalam melayani Tuhan kita harus maksimal dan sepenuh hati dalam pelayanan. Ada beberapa hal yang harus kita miliki dalam pelayanan :
1. Kita harus mengandalkan Roh Kudus, dalam pelayanan Roh Kudus yang berpe ran penting dalam kehidupan kita, karena Roh Kudus yang Tuhan berikan akan memampukan kita menghadapi masalah-masalah yang kita hadapi.
2. Belajar merendahkan diri, kerendahan hati merupakan kunci dimana kita akan mengalami kemuliaan Allah dalam pelayanan kita. Karena kita melayani Tuhan dan bukan untuk manusia. Dan kita sedang membangun Kerajaan Allah bukan kerajaan manusia.
3. Memiliki Kesatuan, setiap pemimpin dan pekerja dalam gereja harus memiliki kesatuan hati sehingga visi dari pemimpin gereja dapat dicapai bersama-sama.
4. Memiliki hati yang berkobar-kobar, dalam pelayanan kita harus memiliki hati yang berkobar-kobar, karena tuaian yang kita hadapi begitu luas jadi kita harus tetap semangat dan berkobar-kobar. Masaah yang sering dialami gereja adalah para pekerja-pekerjanya mengalami kelelahan sehingga proses pertumbuhan gereja mengalami hambatan. Jadi marilah kita sebagai pekerja-pe kerjanya Kristus memilki hati yang berkobar-kobar.
5. Mengembangkan potensi, setiap kita dianugrahkan banyak potensi oleh Tuhan dan setiap potensi itu, kita harus kembangkan untuk membangun kerajaan Allah dan membawa jiwa-jiwa dating kepada Tuhan.
6. Mengambil Langkah Iman, sebagai pelayan Tuhan kita harus berani mengambil langkah Iman karena Tuhan yang telah memanggil kita. Tidak ada satupun diantara kita terlupakan oleh Tuhan, apapun yang kita hadapi Tuahn ada bersama kita dan akan memberikan kemenangan ke pada kita dalam kita me layani Tuhan.
Sebagai orang percaya marilah kita sama-sama bergandengan tangan dalam me layani Tuhan membangun Kerajaan Allah dalam Dunia ini.
Amin

Tuesday, June 9, 2009

Minggu, 7 Juni 2009

Ringkasan Khotbah 7 Juni 2009

Pembicara : Pdt. Jonathan Patiassina

I Tim 4 :6-10

Hal yang paling mendasar dalam kehidupan manusia adalah Firman Tuhan, kerena manusia merupakan produk dari Firman Tuhan itu sendiri. Dalam Ibrani 11 : 3 alkitab mencatat bahwa” Karena Iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh Firman Allah,…….” Ayat ini menunjukan bahwa Firman Allah merupakan dasar dari segala yang ada di dunia ini, atau segala sesuatu terjadi karena Firman Tuhan.
Keberadaan Yesus Kristus didalam Dunia ini merupakan penyataan langsung dari Firman Allah kepada manusia. Sehingga manusia dapat melihat Firman itu dan hidup didalamNya.
Sebagai orang percaya kita dituntut untuk hidup dalam Firman Tuhan, dan untuk hidup dalam Firman Tuhan kita harus hidup seperti Yesus. Kedua hal ini tidak dapat dipisahkan karena Yesus Kristus adalah Firman Allah itu sendiri ( Yoh 1 : 14). Dan untuk hidup menjadi seperti Yesus adalah lewat Ibadah. Kebanyakan dari kita mengartikan bahwa ibadah sama dengan liturgy, atau sebuah acara rutin yang dilakukan setiap hari minggu.
Ibadah memiliki arti yang sangat esensial yang sering kali dilupakan kebanyakan orang, dalam doa yang diajarkan Yesus kepada murid-muridnya dikatakan bahwa “…datanglah kerajaanMu, Jadilah kehendakMu dibumi seperti disorga…” jadi ibadah merupakan sesuatu yang terjadi di sorga terjadi juga dibumi artinya suasana sorga dapat dinikmati dibumi. Makna dari ibadah dapat diartikan dalam 3 hal yaitu
1. Hidup dalam kesalehan
2. Komitmen, keterikatan dengan kerajaan Allah
3. Hidup sama seperti Tuhan
Jadi ibadah yang sesungguhnya adalah pribadi yang kita persembahkan kepada Tuhan, dan ibadah kita dapat lakukan setiap saat karena setiap saat kita memiliki opportunity atau kesempatan untuk beribadah. Oleh sebab itu kita harus hidup sepadan dengan Firman Tuhan agar kita mengetahui dasar- dasar Firman itu sendiri sehingga tidak mudah disesatkan oleh ajara-ajaran sesat. GBI Basilea menyediakan sarana-sarana untuk kita bertumbuh dalam Firman yang kuat sehingga kita memiliki dasar Firman itu sendiri yaitu SPK,FC, PPM, SPP yang semuanya dapat diiukitu oleh seluruh jemaat.

Tuesday, May 26, 2009

Ibadah Pentakosta hari Ke-2

Hari Ke-2Pestakosta
Tgl 26 Mei 2009
By Rev. Tony Chima Amaraegbu
dari Nigeria

HALELUYA

Segala sesuatu adalah mungkin bagi Tuhan
Segala sesuatu adalah mungkin bagi orang yang percaya
Percayalah segala sesuatu terjadi sesuai dengan Iman


Session 1

Wahyu 19:1
Arti dari Haleluya : Keselamatan,kuasa dan kekuatan dari Tuhan terbuka dan turun pada saat kita berkata Haleluya karena semua itu adalah dari surga.


Kesaksian yang muncul pada saat ibadah, ketika lawatan kesembuhan dari Allah berlangsung.
1.Seorang wanita kesaksian bahwa ia disembuhkan Yesus dari tumor pada bagian Abdomen.
2.Kesaksian kesembuhan pengapuran tulang dari seorang wanita.
3.Kesembuhan dari sakit gigi tahunan.
4.Kesembuhan dari tumor dekat gigi.
5.Kesembuhan seorang pria total dari telinga bagian kanan selama 13 Tahun 80% agak tuli.
6.Kesembuhan dari rasa nyeri di punggung selama 6 bulan.


Session 2

2 Korintus 3 : 17,18
Arti Yesus mati dan bangkit pada hari ke 3 oleh kuasa Roh Kudus
hal ini berarti Tuhan mengalahkan alam maut dan menunjukkan pada dunia Dia adalah Juru selamat dan pada saat dia bangkit maka dia juga telah menghapuskan dosa kutuk manusia yang mau menerima Ia sebagai juru selamat.

Kisah Para Rasul 1:1
Engkau akan menerima Power (Kuasa)
power ini mengandung 3 arti
1.Kuasa Urapan
2.Kuasa Kebangkitan
4.Kuasa Kenaikkan

Pada saat hari pentakosta
kenapa kita tidak mengalami kuasa Allah, karena kita penuh dengan gosip,kebohongan dan lain lain, maka dari itu marilah kita berdoa seperti Petrus berdoa sehingga pada waktu Petrus sedang berjalan, bayangannya (petrus) mampu menyembuhkan orang sakit karena perkenanan dari Roh Kudus

Banyak orang tidak mengalami kuasa urapan dan curahan Roh Kudus, hal ini karena manusia kurang berusaha, marilah kita berusaha untuk meraih kemenangan bersama Allah.

Jangan lihat manusia tapi lihatlah Tuhan, karena kita harus berusaha datang kepada Allah untuk melihat kemuliaan Allah itu ( cth:Paulus )

Wednesday, April 22, 2009

Minggu, 12 April 2009

KOTBAH PASKAH 2009

Minggu, 12 April 2009
Elder Samuel Tahir

Nats Alkitab: Lukas 24:1-8

Minggu lalu kita sudah merayakan Minggu Palem, di mana kita merayakan Kristus sebagai Raja, seperti halnya orang Israel yang menyambut kedatangan Kristus ke kota Yerusalem dengan melambai-lambaikan daun palem serta menghamparkan pakaiannya ke tanah untuk menyambut Yesus. Namun, suatu hal yang kontradiksi terjadi hanya beberapa hari setelah penyambutan Kristus yang luar biasa ini. Pada hari Jumat, mereka yang mengelu-elukan Yesus sebagai Raja dan Mesias, pada hari Jumat mereka menyalibkan Dia. Kenapa? Mereka kecewa karena Yesus tidak sesuai dengan harapan mereka. Impian orang Israel adalah seorang Raja dan Mesias yang dapat membebaskan mereka dari penjajahan Romawi.

Kita perlu melihat dan memahami arti dari Jumat Agung. Rencana Agung Tuhan dinyatakan dalam hari Jumat Agung ini di mana Kristus mengorbankan diriNya bagi kita dengan mati di kayu salib.Gambaran tentang penderitaan Kristus dinyatakan dalam film The Passion of the Christ. Dalam film ini Kristus disiksa begitu rupa hingga disalibkan karena kebencian orang Israel khususnya para imam Yahudi.

Sebenarnya gambaran tentang karya agung Kristus bukan hanya dalam hal siksaan secara fisik yang Ia terima seperti dalam film The Passion of the Christ. Hal yang terpenting adalah Kristus telah membatasi kuasaNya / tidak memakai kuasaNya sebagai Allah selama pelayananNya di bumi (Matius 26:53; Filipi 2:6-8). Tidak mudah seseorang yang memiliki kuasa untuk membatasi kekuasaanNya, namun Kristus dengan rela membatasi kekuasaanNya untuk memenuhi rencana keselamatan Allah bagi manusia. Dalam menjalankan misiNya ini Kristus mengalami penghinaan, celaan dari manusia ciptaanNya sendiri. Ia terisolasi dari orang-orang yang Ia kasihi. Murid-muridNya meninggalkan diriNya saat Ia ditangkap di Taman Getsemani. Dan, puncak dari penderitaan Kristus adalah saat perpisahanNya dengan Bapa di kayu salib. Saat di mana Bapa memalingkan wajahNya terhadap Kristus. Alkitab menulis bahwa ketika Kristus di baptis di sungai Yordan, Allah berfirman “Inilah AnakKu yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan” (Matius 3:17). Dan, sebelum Kristus mati Ia berseru Eli-Eli lama sabakhtani yang artinya Allahku, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Matius 27:46). Hal ini menunjukkan bagaimana penderitaan Kristus yang sebenarnya di mana Ia harus terpisah dari BapaNya. Ia yang merupakan salah satu Pribadi dalam Trinitas Allah harus terpisah dari persekutuan/hubungan dengan BapaNya. Hal ini Kristus nyatakan dalam pergumulanNya di Taman Getsemani di mana Ia berkata "Ya BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki" (Mat.26:39). Demikianlah penderitaan sejati yang harus Kristus alami untuk menggenapi rencana Allah.

Dalam karya keselamatan Kristus berita yang disampaikan bukan hanya tentang penderitaan dan kematian Kristus saja, melainkan juga berita tentang kemenangan dan kebangkitan Kristus atas maut. Ada berita kematian dalam Jumat Agung namun juga berita kebangkitan dalam Paskah.

Dalam kehidupan ini kita juga harus mengalami proses penderitaan seperti Kristus. Rasul Paulus mengatakan bahwa “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitanNya dan persekutuan dalam penderitaanNya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematianNya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati” (Filipi 3:10-11). Untuk memenuhi rencana keselamatan Allah, Kristus harus melalui proses penderitaan di mana Ia harus membatasi diriNya, dihina, terisolasi dari komunitasNya dan Ia harus terpisah dari persekutuanNya dengan Bapa Surgawi. Rasul Paulus telah mengikuti teladan dan mengalami persekutuan dalam penderitaan Kristus (II Korintus 11:22-28). Dalam kehidupan ini kita juga akan selalu menghadapi masalah/penderitaan. Hendaknya kita tidak lari dari masalah ini tetapi kita harus menghadapinya bersama-sama dengan Tuhan. Tugas kita adalah mengatasi masalah dalam hidup ini.

Biarlah kita merenungkan kembali dan bersyukur atas karya terbesar Allah melalui kematian dan kebangkitan Kristus atas maut untuk menebus dosa-dosa manusia sehingga terbuka jalan bagi kita kepada Bapa. Kiranya kita dapat mengalami kemenangan bersama-sama Kristus, semakin intim dalam membangun hubungan dengan Bapa dan mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan.

Wednesday, April 15, 2009

Minggu, 5 April 2009

Pdm. Batara Sihombing
Kotbah Minggu Palem
Nats Alkitab: Yohanes 12:12-19


Hari ini kita semua merayakan Minggu Palem, di mana Kristus disambut dan disanjung sebagai Raja dan Mesias oleh rakyat kota Yerusalem. Sebagian rakyat adalah saksi di mana Kristus membangkitkan Lazarus dari kematian (Yohanes 12:17).

Kita akan belajar beberapa hal penting dari peristiwa ini:
I. PENYAMBUTAN.
Rakyat kota Yerusalem menyambut Tuhan Yesus sebagai Raja dengan daun-daun palem di tangan mereka. Di masa depan Kristus juga disanjung dan ditinggikan sebagai Raja seperti yang digambarkan oleh Rasul Yohanes di mana ia melihat banyak orang mengenakan baju putih dengan berdiri dan melambai-lambaikan daun palem di hadapan Anak Domba (Wahyu 7:9).

Pakaian-pakaian (uniform) yang dihamparkan di tanah oleh rakyat kota Yerusalem dalam menyambut Kristus saat Ia masuk menunggangi keledai menggambarkan siapa kita. Kita harus menyambut Kristus dengan menyerahkan seluruh hidup kita kepadaNya.

Peristiwa Minggu Palem terjadi menjelang Sabat di mana menurut tradisi orang Yahudi mereka tidak boleh lagi melakukan aktifitas apapun pada hari Sabat. Berabad-abad mereka telah tekun dan taat pada tata cara ibadah mereka. Namun saat itu, bangsa Israel pergi ke jalan untuk menyambut kedatangan Kristus dengan menghamparkan pakaian dan melambai-lambaikan daun palem. Saat itu mereka menembus batas tradisi (out of the box) untuk menyambut Kristus. Kita juga perlu keluar dari zona nyaman kita untuk dapat menyambut dan menerima Kristus, Sang Raja Damai.

II. PEMAHAMAN TENTANG RAJA & MESIAS
Kristus masuk ke kota Yerusalem dengan menunggangi seekor keledai. Tradisi saat itu, seorang raja yang datang masuk ke sebuah kota akan menunggangi kuda. Hal ini untuk menunjukkan ambisi, kekuasaan dan statusnya sebagai penguasa daerah tersebut.

Namun, Alkitab mencatat bahwa Kristus masuk ke kota Yerusalem dengan menunggangi seekor keledai. Tradisi saat itu, jika seorang raja masuk ke sebuah daerah/kota dengan menunggangi seekor keledai berarti ia datang membawa berita damai sejahtera. Demikian juga Kristus datang sebagai Raja Damai bagi umat manusia.

Kita perlu memahami bahwa ada perbedaan antara anak-anak duniawi dengan anak-anak dari Raja Damai. Ada konsekuensi yang harus kita terima jika kita memilih untuk menjadi anak-anak duniawi atau anak-anak Raja Damai.

Selain itu, dalam menyambut Tuhan Yesus, rakyat Yerusalem juga bersorak Hosana! Hosana! yang mempunyai arti pemberian hormat, pujian dan deklarasi bahwa Yesus Kristus adalah Raja dan Mesias bagi mereka karena kata Hosana juga merupakan sebuah doa permohonan keselematan: “selamatkan kami!”

Kita melihat di sini bahwa Kristus menjadi History Maker, bukan menjadi situs/monumen/pahlawan sejarah. Kata History berasal dari kataHis dan Story yang berarti Kisah tentang Yesus Kristus yang menjadi penulis sejarah kekekalan.

Dengan demikian, kita juga harus menyambut Kristus dengan pujian, pengagungan dan pengakuan bahwa Dia adalah satu-satunya Juruselamat kita. Kita semua membutuhkan keselamatan dari Allah. Kita juga perlu belajar dari Kristus untuk menjadi History Maker dalam kehidupan kita masing-masing, baik di keluarga, sekolah, pekerjaan, Gereja, komunitas, kota maupun bangsa kita.

III. KENDALA
Melalui peristiwa Minggu Palem ini kita juga perlu mewaspadai strategi dari iblis yang ingin menjauhkan kita dari kasih karunia Tuhan. Iblis senantiasa ingin kita jatuh dalam dosa. Contohnya: Lazarus setelah dibangkitkan dari kematian akan dibunuh (Yohanes 12:10) dan Kristus setelah mengadakan mujizat dan disambut sebagai Raja, beberapa hari kemudian ditangkap dan dibunuh di kayu salib.

Saat ini iblis terus bekerja untuk membuat anak-anak Tuhan jatuh dalam dosa. Berapa banyak anak-anak Tuhan yang saat ini terikat dengan narkoba, seks bebas. Ini semua adalah strategi iblis untuk membuat anak-anak Tuhan jauh dari kasih karunia Tuhan.

IV. HAMBA YANG MELAYANI
Keledai yang ditunggangi Tuhan Yesus saat masuk ke kota Yerusalem merupakan seekor keledai muda yang belum pernah ditunggangi orang (Lukas 19:30). Ini memberikan pelajaran bagi kita untuk memberikan yang terbaik dari kehidupan kita kepada Tuhan sehingga damai sejahtera Kristus memenuhi kehidupan kita.