Wednesday, April 15, 2009

Minggu, 5 April 2009

Pdm. Batara Sihombing
Kotbah Minggu Palem
Nats Alkitab: Yohanes 12:12-19


Hari ini kita semua merayakan Minggu Palem, di mana Kristus disambut dan disanjung sebagai Raja dan Mesias oleh rakyat kota Yerusalem. Sebagian rakyat adalah saksi di mana Kristus membangkitkan Lazarus dari kematian (Yohanes 12:17).

Kita akan belajar beberapa hal penting dari peristiwa ini:
I. PENYAMBUTAN.
Rakyat kota Yerusalem menyambut Tuhan Yesus sebagai Raja dengan daun-daun palem di tangan mereka. Di masa depan Kristus juga disanjung dan ditinggikan sebagai Raja seperti yang digambarkan oleh Rasul Yohanes di mana ia melihat banyak orang mengenakan baju putih dengan berdiri dan melambai-lambaikan daun palem di hadapan Anak Domba (Wahyu 7:9).

Pakaian-pakaian (uniform) yang dihamparkan di tanah oleh rakyat kota Yerusalem dalam menyambut Kristus saat Ia masuk menunggangi keledai menggambarkan siapa kita. Kita harus menyambut Kristus dengan menyerahkan seluruh hidup kita kepadaNya.

Peristiwa Minggu Palem terjadi menjelang Sabat di mana menurut tradisi orang Yahudi mereka tidak boleh lagi melakukan aktifitas apapun pada hari Sabat. Berabad-abad mereka telah tekun dan taat pada tata cara ibadah mereka. Namun saat itu, bangsa Israel pergi ke jalan untuk menyambut kedatangan Kristus dengan menghamparkan pakaian dan melambai-lambaikan daun palem. Saat itu mereka menembus batas tradisi (out of the box) untuk menyambut Kristus. Kita juga perlu keluar dari zona nyaman kita untuk dapat menyambut dan menerima Kristus, Sang Raja Damai.

II. PEMAHAMAN TENTANG RAJA & MESIAS
Kristus masuk ke kota Yerusalem dengan menunggangi seekor keledai. Tradisi saat itu, seorang raja yang datang masuk ke sebuah kota akan menunggangi kuda. Hal ini untuk menunjukkan ambisi, kekuasaan dan statusnya sebagai penguasa daerah tersebut.

Namun, Alkitab mencatat bahwa Kristus masuk ke kota Yerusalem dengan menunggangi seekor keledai. Tradisi saat itu, jika seorang raja masuk ke sebuah daerah/kota dengan menunggangi seekor keledai berarti ia datang membawa berita damai sejahtera. Demikian juga Kristus datang sebagai Raja Damai bagi umat manusia.

Kita perlu memahami bahwa ada perbedaan antara anak-anak duniawi dengan anak-anak dari Raja Damai. Ada konsekuensi yang harus kita terima jika kita memilih untuk menjadi anak-anak duniawi atau anak-anak Raja Damai.

Selain itu, dalam menyambut Tuhan Yesus, rakyat Yerusalem juga bersorak Hosana! Hosana! yang mempunyai arti pemberian hormat, pujian dan deklarasi bahwa Yesus Kristus adalah Raja dan Mesias bagi mereka karena kata Hosana juga merupakan sebuah doa permohonan keselematan: “selamatkan kami!”

Kita melihat di sini bahwa Kristus menjadi History Maker, bukan menjadi situs/monumen/pahlawan sejarah. Kata History berasal dari kataHis dan Story yang berarti Kisah tentang Yesus Kristus yang menjadi penulis sejarah kekekalan.

Dengan demikian, kita juga harus menyambut Kristus dengan pujian, pengagungan dan pengakuan bahwa Dia adalah satu-satunya Juruselamat kita. Kita semua membutuhkan keselamatan dari Allah. Kita juga perlu belajar dari Kristus untuk menjadi History Maker dalam kehidupan kita masing-masing, baik di keluarga, sekolah, pekerjaan, Gereja, komunitas, kota maupun bangsa kita.

III. KENDALA
Melalui peristiwa Minggu Palem ini kita juga perlu mewaspadai strategi dari iblis yang ingin menjauhkan kita dari kasih karunia Tuhan. Iblis senantiasa ingin kita jatuh dalam dosa. Contohnya: Lazarus setelah dibangkitkan dari kematian akan dibunuh (Yohanes 12:10) dan Kristus setelah mengadakan mujizat dan disambut sebagai Raja, beberapa hari kemudian ditangkap dan dibunuh di kayu salib.

Saat ini iblis terus bekerja untuk membuat anak-anak Tuhan jatuh dalam dosa. Berapa banyak anak-anak Tuhan yang saat ini terikat dengan narkoba, seks bebas. Ini semua adalah strategi iblis untuk membuat anak-anak Tuhan jauh dari kasih karunia Tuhan.

IV. HAMBA YANG MELAYANI
Keledai yang ditunggangi Tuhan Yesus saat masuk ke kota Yerusalem merupakan seekor keledai muda yang belum pernah ditunggangi orang (Lukas 19:30). Ini memberikan pelajaran bagi kita untuk memberikan yang terbaik dari kehidupan kita kepada Tuhan sehingga damai sejahtera Kristus memenuhi kehidupan kita.

No comments:

Post a Comment